Sabtu, 25 April 2015

Tahukah kamu…? Bahaya Bakteri Pada Sikat Gigi Mu???
Alat untuk membersihkan gigi pertama yang berhasil diidentifikasi adalah ranting yang digigit sampai halus, diperkirakan berasal dari tahun 3000 SM. Daun sirih juga digunakan untuk membersihkan gigi. Di Arab, mengunyah miswak atau siwak yang berasal dari pohon arak (Savadora persica) yang mengandung antiseptik sudah ada dari dulu. Siwak mengandung sodium bikarbonat, asam tannic, dan zat-zat lain yang memberi efek yang bermanfaat bagi gusi. Di dalam mulut manusia diketahui banyak terdapat jenis mikroba bahkan di hari pertama dilahirkan, seperti Streptococcus, Staphylococcus, Neiseria, Candida, Lactobacillus, Veillonella dan Coliforms. Ada tiga ratus sampai tujuh ratus jenis bakteri yang di temukan dalam rongga mulut. Membersihkan mulut dan menghilangkan plak yang terbentuk dari akumulasi bakteri dapat menggunakan sikat gigi. Pemakaian sikat gigi yang berulang dapat menyebabkan kontaminasi silang dengan mikroorganisme yang berada dalam rongga mulut dan mungkin menyebabkan infeksi berulang. Dibutuhkan bahan dekontaminasi alam karena dianggap lebih aman, murah dan memiliki efek samping lebih sedikit. Selain daun sirih, bunga rosella juga dapat membunuh bakteri, oleh karena itu diperkirakan mampu membunuh koloni bakteri pada sikat gigi. Saat ini, penggunaan pasta gigi yang berfungsi untuk mengurangi pembentukan plak, memperkuat gigi terhadap karies, membersihkan dan memoles permukaan gigi, menghilangkan atau mengurangi bau mulut, memberikan rasa segar pada mulut serta memelihara kesehatan gingival (Annonim,2012) • PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN BAKTERI PADA SIKAT GIGI Perkembangan bakteri pada sikat gigi yang membahayakan mulut dan organ penting tubuh kita. Mulut merupakan salah satu organ pencernaanyang seperti kita ketahui berbagai jenis-jenis makanan masuk ke dalam mulut kita, oleh sebab itu bakteri dapat tumbuh dan berkembang dengan pesat. Bakteri-bakteri tersebut membantu kita dalam menguraikan partikel makanan. Proses pembentukan plak diawali dengan pembentukan pelikel gigi dimana pada tahap ini permukaan gigi akan dibalut oleh pelikel glikoprotein. Pelikel tersebut berasal dari saliva, cairan sulkular, produk sel bakteri, pejamu, dan debris. Bakteri yang menimbulkan karies gigi adalah Streptococcus sp, diantaranya adalah Streptococcus mutans, Streptococcus salivarius, Streptococcus viridians, Peptostreptokokus yang merupakan bakteri penghuni mulut dan penyebab utama karies gigi. Streptococcus Gordonii adalah jenis bakteri yang menyebabkan infeksi mulut dan teridentifikasi menjadi faktor yang menyebabkan penyakit jantung. Makanan berlemak selalu dikaitkan dengan penyakit jantung. Padahal tidak hanya dari makanan saja, serangan jantung ternyata juga tergantung pada kesehatan mulut kita.
Bakteri streptococcus gordonni yang hidup pada permukaan gigi, tidak hanya memicu kerusakan gigi. Tapi juga sederet penyakit serius, termasuk jantung. Saat bersinggungan dengan darah, bakteri ini bisa menyebabkan pembekuan dan memprovokasi pengembangan penyakit jantung serius, seperti peradangan jantung. Biasanya diawali dari kerusakan gusi. Bakteri akan menyelinap masuk dalam aliran darah sebagai protein alami. Namun secara perlahan dapat menyebabkan kerusakan pada organ jantung. Jika bakteri itu masuk ke dalam aliran darah melalui gusi yang berdarah, mereka akan mendatangkan malapetaka dengan menyamar sebagai protein manusia. (Annonim,2012) • PENGONTROL MIKROBA DALAM SIKAT GIGI: 1. Daun sirih
Daun sirih (Piper bitle Linn) secara umum telah dikenal masyarakat sebagai bahan obat tradisional. Seperti halnya dengan antibiotik, daun sirih juga mempunyai daya anti bakteri. Kemampuan tersebut karena adanya berbagai zat yang terkandung didalamnya. Daun sirih mengandung 4,2% minyak atsiri yang sebagian besar terdiri dari Chavicol paraallyphenol turunan dari Chavica betel. Isomer Euganol allypyrocatechine, Cineol methil euganol dan Caryophyllen, kavikol, kavibekol, estragol, terpinen. Air rebusan daun sirih dapat dijadikan sebagai bahan alternatif dekontaminasi pada sikat gigi. 2. Bunga Rossela
Kandungan kimia tanaman ini adalah alohidroksi asam sitrat lakton, asam malat dan asam tartrat. Antosian yang menyebabkan warna merah pada tanaman ini mengandung delfinidin-3-siloglukosida, delfinidin-3-glukosida, sianidin-3-siloglukosida, sedangkan flavonoidnya mengandung gosipetin dan mucilage (rhamnogalakturonan, arabinogalaktan, arabinan).23 Sterol minyak biji rosella {Hibiscus sabdariffa L.) terdiri atas 61,3% p-sitosterol, 16,5% kampasterol, 5,1% kolesterol, dan 3,2% ergosterol. Karkade (bunga kering tanpa ovary) mengandung 13% campuran asam sitrat dan asam malat, dua antosianin; gosipetin (hidroksiflavon) dan habiskin, asam askorbat 0,004-0,005%. Mahkota bunga mengandung glikosida-flavon hibiskritin, yang mengandung aglikon hibisketin. Bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.) juga mengandung fitosterol. Bunga kering mengandung 15,3% asam hibiskat. Akar rosella mengandung saponin dan asam tartrat.23 Hibiscus sabdariffa L juga mngandung senyawa fenol yang dapat didefinisikan secara kimiawi oleh adanya satu cincin aromatik yang membawa satu (fenol) atau lebih (polifenol) substitusi hydroksil, termasuk derifat fungsionalnya. Cara kerja fenol dalam membunuh mikrooraganisme yaitu dengan cara mendenaturasi protein sel. Dapat dikatakan bahwa air rebusan bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.) dapat dijadikan sebagai bahan alternatif dekontaminasi sikat gigi ( Hamdani, 2013). • PERANAN BAKTERI PADA SIKAT GIGI ADALAH -Bakteri yang menimbulkan karies gigi adalah Streptococcus sp, diantaranya adalah Streptococcus mutans, Streptococcus salivarius, Streptococcus viridians, Peptostreptokokus yang merupakan bakteri penghuni mulut dan penyebab utama karies gigi. -Streptococcus Gordonii adalah jenis bakteri yang menyebabkan infeksi mulut dan teridentifikasi menjadi faktor yang menyebabkan penyakit jantung. • HUBUNGAN ANTARA BAKTERI DAN SIKAT GIGI ADALAH: Penyikatan gigi disertai pembersihan lidah banyak mengurangi kadar Volatile Sulfur Compounds (VSC). Pembuangan plak gigi dengan penyikatan saja hanya mengurangi halitosis kurang dari separuh dibandingkan dengan melakukan penyikatan gigi disertai penyikatan atau pengerukan lidah.3 Oleh karena itu diharapkan prosedur pembersihan lidah dapat dijadikan rutinitas sehari-hari sama seperti menyikat gigi. Pembersihan lidah sangat penting perannya dalam hubungan nya dengan koloni Streptococcus yang terdapat pada lidah yang dapat menimbulkan berbagai penyakit pada rongga mulut. • TIPS SUPAYA SIKAT GIGI KITA SELALU HIGIENIS : 1. Ganti sikat gigi yang rusak Sikat gigi harus kita ganti setiap tiga bulan sekali . Jika bulu sikat gigi sudah berantakan maka saatnya untuk mengganti sikat gigi, meskipun Anda belum memakainya selama tiga bulan. 2. Bilas bersih sebelum dan sesudah penggunaan
Cuci sikat gigi di bawah air keran yang mengalir lalu dibilas dengan air panas yang mengalir pula. Alirkan air secara menyeluruh di sekitar bulu-bulu sikat sehingga semua pasta gigi hilang. Sehingga tidak tumbuh jamur atau bakteri dari sisa makanan. 3. Jangan menyimpan di satu tempat Bagi para anggota keluarga tidak diperkenankan untuk meletakkan sikat gigi secara bersamaan di satu tempat. Dikhawatirkan bakteri dari sikat gigi seseorang dapat berpindah ke sikat gigi lain(tertular-terinfeksi bakteri). 4. Simpan dengan benar Sikat gigi sebaiknya disimpan di tempat yang kering, bebas debu dan berventilasi baik. Karena bakteri akan tumbuh pada tempat yang lembab. DAFTAR PUSTAKA Annonim . 2005.http://journal.unair.ac.id/filerPDF/DENTJ-38-2-05.pdf. Diakses pada tanggal25 april 2015 Pukul 17.00 WIB Hamdani. 2013.DAYA HAMBAT AIR REBUSAN BUNGA ROSELLA TERHADAP KOLONI BAKTERI PADA SIKAT GIGI http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/7823/ISI.pdf?sequence=1 . Diakses pada tanggal25 april 2015 Pukul 18.00 WIB Annonim. 2012. Bakteri pada mulut. http: //repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28868/Chapter%20II.pdf. (Diakses pada tanggal25 april 2015 Pukul 17.00 WIB

38 komentar:

  1. Berdasarkan artikel yang pernah saya baca juga, bahwa dalam mulut yang belum disikat, ada bakteri yang jumlahnya sama banyak seperti bakteri di lantai kamar mandi,” kata Dr Ann Wei, seorang prosthodontist di San Fransisco pada laman Grand Parents.

    Padahal, sikat gigi merupakan “magnet” bagi bakteri. Saat digunakan untuk menyikat mulut, bakteri akan berkumpul di sikat gigi.

    Selain itu, jika diletakkan di wastafel sikat gigi jadi rentan terkena percikan air saat membasuh tangan. Padahal, air juga bisa menyalurkan bakteri dari tangan yang kotor.

    Yang lebih buruk lagi, bakteri dari toilet duduk juga bisa hinggap ke sikat gigi. Saat menekan tombol siram, udara berisi bakteri dari toilet akan menyebar ke seluruh kamar mandi, termasuk sikat gigi.

    Bukan hanya itu, bakteri juga bisa menempel saat sikat gigi jatuh ke lantai. Aturan “belum lima menit” tak pernah berlaku, segera buang setelah sikat gigi terjatuh, apalagi sampai ke lubang toilet.
    (http://life.viva.co.id/news/read/498864-wajib-tahu--fakta-menjijikkan-soal-sikat-gigi)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih atas infonya, saudari Upi... Maka dari itu kita tidak boleh meremehkan kesehatan mulut kita. Dalam menggunakan dan menyimpan sikat gigi pun perlu diperhatikan.. ^_^

      Hapus
  2. Berdasarkan artikel di atas, Streptococcus gordonii adalah jenis bakteri yang menyebabkan infeksi mulut dan teridentifikasi menjadi faktor yang menyebabkan penyakit jantung dan serangan jantung tergantung pada kesehatan mulut kita. Bagaimana kesehatan mulut tersebut bisa menyebabkan serangan jantung? terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saudari nurul, jangan abaikan kesehatan gigi dan mulut kita.Jika terdapat Infeksi di akar gigi maupun di jaringan penyangga gigi, mengingat letak dari infeksinya sangat dekat dengan pembuluh darah, produk bakteri berupa toksin dapat menyebar keseluruh tubuh.

      Mikroba yang tinggal dan hidup di dalam mulut seperti candida albicans, porphyromonas gingivalis, streptococus mutans, antinobacillus actinomycetemcomitans, treponema denticola, dan streptococcus sanguis.
      Apabila muncul gangguan, seperti karies (gigi berlubang), penyakit penyangga gigi (periodontal), atau ada infeksi.

      Contohnya, karies (gigi berlubang). Kalau kariesnya masih kecil dan belum begitu dalam, mungkin tidak akan menganggu. Namun, begitu karies membesar dan makin dalam, bisa terjadi infeksi. Nah, infeksi inilah yang bisa memicu penyakit seperti penyakit jantung.
      http://escaladedental.com/menu-publications/menu-articles/38-art-sakit-gigi-akibat-jantung-stroke

      Hapus
    2. Saudari nurul, jangan abaikan kesehatan gigi dan mulut kita.Jika terdapat Infeksi di akar gigi maupun di jaringan penyangga gigi, mengingat letak dari infeksinya sangat dekat dengan pembuluh darah, produk bakteri berupa toksin dapat menyebar keseluruh tubuh.

      Mikroba yang tinggal dan hidup di dalam mulut seperti candida albicans, porphyromonas gingivalis, streptococus mutans, antinobacillus actinomycetemcomitans, treponema denticola, dan streptococcus sanguis.
      Apabila muncul gangguan, seperti karies (gigi berlubang), penyakit penyangga gigi (periodontal), atau ada infeksi.

      Contohnya, karies (gigi berlubang). Kalau kariesnya masih kecil dan belum begitu dalam, mungkin tidak akan menganggu. Namun, begitu karies membesar dan makin dalam, bisa terjadi infeksi. Nah, infeksi inilah yang bisa memicu penyakit seperti penyakit jantung.
      http://escaladedental.com/menu-publications/menu-articles/38-art-sakit-gigi-akibat-jantung-stroke

      Hapus
  3. Berdasarkan artikel di atas, terdapat beberapa bakteri yang berbahaya pada sikat gigi. Bagaimanakah cara perolehan nutrisi pada bakteri bakteri tersebut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saudari nining, kebanyakan bakteri Streptococcus sp. dapat tumbuh dalam media yang padat, biasanya berdiameter 1-2 mm.

      Energi yang dibutuhkan diperoleh dari pemanfatan gula. Pertumbuhan Streptococcus sp. cenderung lambat pada media padat atau pada media cair kecuali jika diperkaya dengan cairan darah atau cairan jaringan (Brooks et al., 2005).

      http://eprints.uns.ac.id/9522/1/186121311201112351.unlocked.pdf

      Hapus
  4. dari artikel yang di paparkan, sikat gigi itu pasti berhubungan dengan pasta gigi, di artikel juga di jelaskan mengenai fungsi dari pasta gigi, nah.. apakah pasta gigi tersebut tidak mampu membunuh semua bakteri pada sikat gigi? terimakasih

    BalasHapus
  5. Seperti halnya zat antiseptik lain, peranan pasta gigi yang di balutkan diatas sikat gigi hanya membunuh/menghambat sebagian bakteri saja, tidak menghabiskan keseluruhan yang ada (Abdan, 2015).

    Selain pasta gigi yang berperan dalam menghambat bakteri patogen lokal yang ada dimulut, ada juga bakteri lokal yang turut memeranginya (patogen). bakteri itu adalah S. salivarius yang diproduksi oleh kelenjar ludah, seperti yang telah dilansir di http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/212994-ditemukan--bakteri-pengganti-pasta-gigi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih saudara Abdan, yang telah membantu menjawab :)

      Hapus
  6. Terimakasih atas jawabannya saudari Epi, sangat bermanfaat sekali. Mengingatkan kepada kita bahwa menjaga kesehatan gigi dan kebersihan sikat gigi itu penting sekali.

    BalasHapus
  7. wahh artikel ini sangat bermanfaat bagi Saya,, yang sering sakit gigi Bu Epi. hihihi.. Bu Epi berapa waktu sekali sebaiknya kita mengganti sikat gigi kita?, dan tolong dong tips nya, bagaimana cara menyimpan atau meletakkan sikat gigi yang aman?,, terimakh Bu Epi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut : Prof. Dr. drg. Melanie S. Djamil, MBiomed FICD Lab BioCORE, dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti, menjelaskan, “Pemakaian sikat gigi tidak semestinya digunakan dalam kurun waktu yang lama. Akan tetapi harus diganti dengan yang baru. Periode penggantian dilakukan setiap tiga bulan sekali. Dan tidak dianjurkan untuk mengganti lebih dari tiga bulan.”
      Bu Endah, jika kita sayang dengan kesehatan gigi kita akan lebih baik jika kita mengganti sikat gigi kita dalam 3 bulan sekali.. :) Seperti yang sudah di jelaskan diatas..
      http://tumbuh-kembang.co.id/ganti-sikat-gigi-setiap-tiga-bulan-sekali/
      Artikel diatas sudah menjelaskan tips-tips agar sikat gigi kita tetap Higienis, dan untuk penyimpanan sikat gigi yang aman yaitu jangan letakkan sikat gigi bersentuhan dengan milik orang lain dan usahakan supaya meletakkannya jauh dari sumber bakteri seperti kloset toilet dll.
      http://demo.analisadaily.com/health/news/cara-merawat-dan-menyimpan-sikat-gigi/98432/2015/01/14

      Hapus
  8. Dari artikel diatas, cukup menarik atas pengetahuannya. Saya sering tidak menggantikan sikat gigi walaupun dalam keadaan selama 3 bulan lebih, dikarenakan dengan sikat gigi nya dalam kondisi masih bagus. Yang ingin saya tanyakan, Menurut anda, Apakah merek setiap sikat gigi itu mempengaruhi adanya penggunaan pada pembersih gigi kita, seperti yang sering di iklankan di media televisi? Jelaskan. Terimah kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saudara Marta , tindakkan anda tidak mengganti sikat gigi selama 3 blm sekali akan merugikan kesehatan mulut dan gigi anda nantinya karena banyaknya bakeri yang tumbuh dalam waktu yang lama seperti :
      1. Bakteri E Coli :Penyebaran bakteri ini lewat kontak udara.Jadi pastikan sikat gigi anda selalu tertutup dengan pelindungnya.
      2. Virus Influenza :Virus ini sangat mudah sekali menempel pada sikat gigi, pelindung atau penutup sikat gigi dapat memperlambat tersebarnya virus influenza.

      3. Kotoran (Feces) :Sama seperti penyebaran virus E Coli, dimana kotoran seperti feces dan lainnya bisa tersebar dan menempel lewat kontak udara.
      4. Meninggalkan darah :Terkadang gusi kita berdarah ketika sedang sikat gigi, darah tersebut biasanya menempel disikat gigi dan menyisakan bekas serta membuatnya kotor bila tidak dicuci dengan bersih.
      http://www.dekamulyana.com/pentingnya-mengganti-sikat-gigi-secara-rutin/

      Hapus
    2. Setiap merek sikat gigi, memiliki kelebihan dan kekurangan nya masing-masing.. Tergantung kepintaran konsumen dalam memilih.. Ada beberapa info yang dapat membantu anda memilih, seperti apa sikat gigi yang anda butuhkan, sebagai berikut:

      Menurut Darakh (1992 cit. Tan, 1993), bentuk
      kepala sikat gigi yang baik adalah yang berbentuk oval, karena bentuk kepala sikat gigi yang membulat atau lonjong di bagian sudutnya akan memberikan
      kenyamanan dan kemudahan untuk menjangkau gigi bagian belakang.


      Bulu sikat gigi keras (hard) memiliki efektifitas yang
      tinggi dalam mengikis plak pada permukaan gigi, tetapi sering mengakibatkan peradangan pada gingiva (Carranza, 1990).

      Beberapa ahli berpendapat bahwa jenis bahan bulu sikat nilon lebih efektif menyingkirkan plakdibandingkan dengan yang natural karena memiliki sifat yang lebih lentur, lebih tipis dan halus serta bersifat tidak menyerap air

      Jika ditinjau dari kesejajaran antara tangkai dengan leher sikat gigi terdapat beberapa variasi, yaitu leher sikat gigi yang tidak membentuk sudut terhadap tangkai dan kepala sikat gigi, dan dewasa ini terdapat sikat gigi dengan angulasi ganda pada lehernya, desain ini dimaksudkan untuk mempermudah akses
      dan meningkatkan kenyamanan dalam menggunakan sikat gigi, sehingga lebih efektif mengurangi plak khususnya pada daerah bukal dan lingual gigi posterior

      http://unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI6.pdf

      Hapus
    3. Terimah kasih atas bantuan jawabannya Saudari Epi. Ini sangat bermanfaat sekali :)

      Hapus
  9. terkair artikel diatas, ada yang ingin saya tanyakan pertama adakah jenis bahan pada bulu sikat yang mempengaruhi mikrobat tersebut ? lalu adakah perbedaan pertumbuhan mikroba jika kita menutup sikat gigi dengan penutunya dengan sikat gigi yang tidak tertutup ? mohon dijelaskan . terimakasih :)

    BalasHapus
  10. Saudari Ratih, terdapat 3 jenis sikat gigi berdasarkan derajat kekakuan bulu sikat, yaitu lembut (soft), sedang (medium), dan keras (hard), efektifitas dalam menghilangkan plak(bakteri) dari masing-masing derajat kekakuan bulu sikat gigi memiliki perberbedan.
    *Kelebihan dari bulu sikat gigi lembut (soft) tidak menimbulkan
    resesi gingiva (peradangan pada gusi), tetapi bulu sikat gigi lembut (soft) kurang maksimal dalam mengikis timbunan plak pada permukaan gigi yang teksturnya keras . Bulu sikat gigi keras (hard) memiliki efektifitas yang tinggi dalam mengikis plak pada permukaan gigi, tetapi sering mengakibatkan peradangan pada gingiva.
    http://unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI6.pdf

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk penggunaan penutup sikat gigi, sangat dianjurkan supaya untuk memperkecil atau menghambat bakteri hinggap pada sikat gigi milik kita , mengurangi pertumbuhan bakteri tumbuh pesat seperti :
      1. Bakteri E Coli :Penyebaran bakteri ini lewat kontak udara.Jadi pastikan sikat gigi anda selalu tertutup dengan pelindungnya.
      2. Virus Influenza :Virus ini sangat mudah sekali menempel pada sikat gigi, pelindung atau penutup sikat gigi dapat memperlambat tersebarnya virus influenza.

      3. Kotoran (Feces) :Sama seperti penyebaran virus E Coli, dimana kotoran seperti feces dan lainnya bisa tersebar dan menempel lewat kontak udara. dll
      http://www.dekamulyana.com/pentingnya-mengganti-sikat-gigi-secara-rutin/

      Hapus
    2. ingin menambahkan ,,
      berdasarkan artikel lain yang santi baca, penggunaan helm pada sikat gigi dapat mempengaruhi keadaan sikat gigi tersebut, karena sikat gigi yang ditutup akan menyebabkan keadaan lembab ,nah pada keadaan ini malah menyebabkan pertumbuhan bakteri ,

      berdasarkan penelitian yg dilakukan mikroba pada sikat gigi dengan helm lebih banyak dibanding sikat gigi tanpa helm ,,
      bisa baca di link ini,
      http://repository.maranatha.edu/1427/1/0210001_Abstract_TOC.pdf
      walaupun demikian penggunaan helm pada sikat gigi tidak sepenuhnya salah karena juga dapat melindungi sikat gigi dari mikroba yang terdapat diudara dikamar mandi ,,

      namun demikian keduanya memiliki kelebihan dan kekurang ,,,
      menurut santi solusinya adalah untuk melindungi sikat gigi terbebas dari mikroba, akan lebih baik untuk kita jika sikat gigi diperhatikan dan dijaga dalam penyimpanannya, baik penjagaan tempat penyimpanan maupun kondisi penyimpanannya dll ,,
      semoga bermanfaat ,, :)

      Hapus
    3. Terimakasih santi,,atas infonya yang sangat bermanfaat ini^_^ Saat kita ingin memakai penutup?helm pada sikat gigi, usahakan untuk memastikan supaya tidak adanya sisa makan, darah luka gusi, ataupun pasta gigi yang tertinggal....

      Hapus
  11. Seputar menyikat gigi, saya mendapat info dari salah satu situs, bahwa kita tidak boleh langsung menyikat gigi setelah makan, karena dapat menyebabkan kehilangan lapisan dentin secara irreversibel dan lapisan email gigi. Oleh karena itu, sebaiknya waktu menyikat gigi setelah makan dan minum terutama yang mengandung asam, adalah menunggu 1 jam sampai 2 jam kemudian. Hal ini akan memberikan kesempatan terlebih dahulu kepada email dan dentin gigi untuk melakukan pertahanan secara otomatis terhadap asam oleh air liur dalam mulut. Serta dapat mencegah terjadinya lesi pada email dan dentin gigi.
    Dan untuk tehnik menyikat gigi yang benar dipaparkan yaitu dengan membuat gerakan melingkar besar pada permukaan depan gigi, samping kanan dan kiri. Kemudian gerakan menarik ke arah luar pada permukaan gigi dalam dekat lidah dan langit-langit. Serta gerakan maju mundur pada permukaan di atas mahkota gigi (oklusal gigi). Lakukan gerakan tersebut secara perlahan, tidak menekan, serta gunakan sikat gigi dengan bulu sikat yang sedang sampai medium dan kepala sikat yang kecil. Lakukan dalam waktu minimal 2 menit, jadi jangan terburu-buru dalam menyikat gigi anda (http://health.kompas.com/read/2013/04/25/07420884/Kenapa.Tak.Boleh.Langsung.Sikat.Gigi.Usai.Makan.) semoga bermanfaat ^.^

    BalasHapus
  12. Super sekali....... Terimakasih atas informasinya Epi..
    Di dalam artikel anda, anda menuliskan Tips Supaya Sikat Gigi Selalu Higenis, salah satunya tips yang ke-3 "Jangan menyimpan di satu tempat Bagi para anggota keluarga tidak diperkenankan untuk meletakkan sikat gigi secara bersamaan di satu tempat. Dikhawatirkan bakteri dari sikat gigi seseorang dapat berpindah ke sikat gigi lain(tertular-terinfeksi bakteri)." Tolong anda jelaskan bagaimana hal itu bisa terjadi!
    Terimakasih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saudari Yolanda, Banyaknya orang menempatkan sikat gigi semua anggota keluarga secara bersama-sama di satu tempat.
      Hal ini tidak dianjurkan, bagaimanapun juga bakteri dapat tumbuh melalui udara dan dapat dengan mudah berpindah pada sikat gigi seseorang . Jika salah satu anggota keluarga memiliki penyakit radang tenggorokan atau infeksi mulut maka yang lain dapat dengan mudah tertulari melalui sikat gigi disampingnya.
      Sikat gigi lama yang mengandung banyak bakteri juga dengan mudah menulari sikat gigi baru yang relatif bersih :)
      http://www.kesehatangigiku.com/cara-menjadikan-sikat-gigi-selalu-higienis/

      Hapus
  13. bermanfaat sekali epi informasinya bagi saya khususnya yang dulu sering bermasalah pada gigi hehe. dari yang saya lihat iklan di televisi ada sebuah produk sebut saja Listirine, dimana itu merupakan sebuah larutan yang efektif membunuh bakteri pada mulut/gigi, pertanyaannya zat apakah yang terkandung dalam larutan tersebut yang efektif membunuh bakteri tersebut ? lalu apakah jika kita hanya menggunakan larutan itu tetapi tidak menggosok gigi tetap ampuh mencegah karies pada gigi ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saudara Maul, untuk info saja. Dalam memilih obat kumur yang dijual bebas, sebaiknya pilih obat kumur dengan kandungan Tanpa Alkohol, Chlorhexidine, Fluoride, Antiplaque, Deodorizing dan Oxidizing, Agents, Oxygenating Agents, Astringents. Cek komposisi sebelum membeli dan untuk pemakaian..

      Sayangnya, obat kumur saja tidak akan dapat membunuh bakteri secara efektif. Para ahli menyarankan bahwa menyikat gigi dua kali atau bahkan tiga kali sehari.

      http://menghilangkanbaumulut.blogspot.com/2012/06/fakta-mengejutkan-seputar-obat-kumur.html

      Disarankan supaya merek pada obat kumur anda memiliki Kandungan zat yang baik di gunakan untuk sehari-hari seperti dibawah ini besarta kegunaannya :

      1. ALPHADINE

      Komposisi :
      Povidone-iodine.

      Indikasi :

      Antiseptik dan desinfektan pada rongga mulut dan tenggorokan.

      Pencegahan infeksi setelah pencabutan gigi atau pembedahan mulut. baik di gunakan pada saat sedang Sariawan.

      2. KIN

      Komposisi :mouthwash mengandung chlorhexidine 0,12% dan Natrium Fluoride 0,05%.

      Chlorhexidine sebagai bahan utama mencegah pertumbuhan mikroorganisme dan bakteri plak, sehingga meningkatkan fungsi jaringan gingiva

      3. FORINFEC OBAT KUMUR

      Komposisi :
      Iodin Povidon.
      Indikasi :
      Antiseptik lokal.

      4. SANORINE

      Kegunaan :
      mempercepat penyenbuhan sariawan,mencegah radang gusi dan pertumbuhan plak.

      https://ariekusuma357.wordpress.com/2012/01/24/memilih-obat-kumur-dengan-kandungan-yang-baik/

      Hapus
  14. Menambahkan jawaban untuk pertanyaan saudari Chusna Novela ; pada dasarnya pasta gigi mengandung Trikolsan (bakterisidal), Zinc citrate atau Zinc phosphate (bakteriostatik) yang berfungsi untuk membunuh dan menghambat pertumbuhan bakteri. Selain itu, ada beberapa herbal yang ditambahkan sebagai anti mikroba dalam pasta gigi misalnya daun sirih dan siwak. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26604/3/Chapter%20II.pdf

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih saudari nila, yang sudah menambahkan infonya :)

      Hapus
  15. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  16. artikel ini bermanfaat sekali karena menambah wawasan saya mengenai bahaya bakteri pada sikat gigi.
    Mungkin saya menambahkan dari apa yg disampaikan oleh saudari epi dan komentar-komentar sebelumnya tentang "Cara Memilih Dan Merawat Sikat Gigi" pada link berikut:
    (http://www.alodokter.com/cara-memilih-dan-merawat-sikat-gigi)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih saudarI nihla, atas info tambahannya^_^

      Hapus
  17. terimakasih epi untuk infonya,...yang saya tau...untuk penyimpanan sikat gigi itu ada yang dibuka dan ada yang ditutup, secara ilmiah manakah cara penyimpanan sikat gigi yangb baik?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saudari Niha, seperti yang sudah di jelaskan sebelumnya oleh saudara santi. Untuk penyimpanan sikat gigi dengan penutup maupun tidak masing -masing memiliki kekurangan dan kelebihannya tergantung kebersihan kita. Pada intinya saat kita tidak menggunakan penutup, udara bebas tumbuh pada sikat gigi milik kita, namun pada saat penggunaan penutup kondisi sikat gigi lembab dan memicu perkembangan pesat bakteri (yang menyukai tempat lembab untuk tumbuh)
      Menurut saya , saya lebih memilih yang menggunakan penutup,asalkan sebelum di tutup dapat dipastikan bersih dari(sisa pasta gigi,sisa makana, darah luka gusi dll) penutup yang digunakan juga harus diperhatikan jgn terlalu tertutup tetapi yang banyak lubang kecil supaya tidak terlalu lembab..
      http://repository.maranatha.edu/1427/1/0210001_Abstract_TOC.pdf
      Jika jawabannya kurang memuaskan, mohon maaf ^_^

      Hapus
  18. setelah saya membaca artikel yang saya ingin tanyakan berapa lama sikat gigi harus diganti sebaiknya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saudara Edo.. seperti yang sudah dijelaskan diatas dan dari pertanyaan sebelumnya, sikat gigi sebaiknya harus segera diganti selama 3 bulan sekali. Terimakasih:)
      Info lebih lanjut: http://tumbuh-kembang.co.id/ganti-sikat-gigi-setiap-tiga-bulan-sekali/

      Hapus
  19. alhamdulillah ilmu baru....
    hampir setiap hari kita menggunakan sikat gigi, dan sudah mengetahui bahwa bebaiknya menggantinya selama 3 bulan sekali, apakah yang memicu adanya peraturan ini dalam IDGI ?? dan apakah pasta gigi yang dipakai untuk sikat gigi tidak cukup untuk membunuh bakteri yang ada ?

    BalasHapus